Monday, May 9, 2011

kesian.. -___________-

Sebel. Disaat yg sama 2 org curhat baru ngebunuh kecoa ma gw mlm ini. Kadang manusia itu kejam. Bisa ngebunuh mahluk lain cuma krn jijay. Klo hewan2 lain setau gw ngebunuh hewan lainnya untuk makan, untuk kelangsungan hidupnya. (Hampir) ga ada yg ngebunuh karena jijay doang. Harusnya kan bisa diusir baik2 kecoanya, diarahin ke pintu, trus pintunya ditutup rapat2. Harusnya yg spesiesnya lebih tinggi bisa lebih wise dlm bertindak.

Sunday, May 8, 2011

hollyridge strings

"treasure these few words 'till we're together
keep all my love forever
P.S. I love you. you, you, youu."

Sunday, May 1, 2011

Aspek Filosofis Fisika Quantum dan Ketidaksesuaiannya dengan Filsafat Cartesian (2)

(lanjutaan! ^^)

Pandangan filsafat Aristotle inilah yang akan digantikan oleh pandangan Descartes. Descartes mempertanyakan tentang realitas. Apakah semua yang kita anggap realitas itu benar-benar ada? Bagaimana kita bisa benar-benar yakin? Bisa saja kita sedang memimpikan realitas tersebut. Descartes sampai pada kesimpulan bahwa “kenyataan adanya ’suatu pikiran’ yang meragukan realitas, membuktikan bahwa ’suatu pikiran’ itu benar-benar ada/nyata, karena,tidak mungkin ’sesuatu-yang-tidak-nyata’ dapat mempertanyakan realitasnya sendiri”. ’Sesuatu-yang-tidak-nyata’ tidak mungkin memiliki jalan pikiran, sehingga akhirnya Descartes mendapatkan fondasi awal filsafatnya:  “cogito, ergo sum” (i.e., “aku berpikir, maka aku ada”). Dari titik awal ini, Descartes lalu menguji dan memastikan benar-tidaknya gagasan-gagasan lain. Ia berpendapat bahwa indera memberi kesan bahwa pikiran/jiwa terkait dengan semacam tubuh. Dari sinilah mulai diberlakukannya pemisahan antara alam pikiran (res cogitans) dengan alam raga (res extensa). Natural sciences, menurut Descartes terkonsentrasi pada res extensa. Hal ini menyebabkan Descartes berpikir bahwa ’dunia luar’ -dengan kata lain, alam semesta- adalah suatu Mesin Mekanis Raksasa yang disebutnya dengan automata, dan segala sesuatu di dalamnya merupakan bagian-bagian dari automata tersebut. Descartes tidak melihat adanya tujuan khusus atas eksistensi automata dan bagian-bagian automata. Automata dan bagian-bagiannya ini ada, karena disebabkan oleh penyebab lain, yang disebut dengan Causa Prima dan kita tidak perlu mempertanyakan ada/tidaknya tujuan dari eksistensi automata tersebut. Dalam paham Aristotelian, hal ini dikenal dengan kausa efisien. Dengan demikian, Descartes menghilangkan paham kausa final dari pandangan filsafatnya.

(to be continued..)

Aspek Filosofis Fisika Quantum dan Ketidaksesuaiannya dengan Filsafat Cartesian (1)

(lg ga pngn nyampaah.. ^^)

Semuanya berawal dari kemunculan teori quantum. Sains sebelum teori quantum, didasarkan pada pandangan filosofis Rene Descartes, seorang filsuf Prancis yang hidup pada awal abad ke-17. Pandangan dasar Descartes ini menggantikan pandangan Aristotle, seorang filsuf Yunani yang pandangan filsafatnya selama berabad-abad telah diterima oleh masyarakat dunia, terutama masyarakat barat. Secara garis besar, pandangan Aristotle menyatakan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari pengalaman yang diterima oleh indera, dan diinterpretasi oleh nalar. Selain itu, Aristotle juga memulai ide tentang ruang dan waktu, sehingga dapat memunculkan konsep kausalitas (sebab-akibat). Menurut Aristotle, sesuatu itu ada karena mempunyai suatu tujuan atau maksud tertentu. Dengan kata lain, eksistensi suatu hal disebabkan oleh tujuan atau maksud benda tersebut. Contohnya, sebuah kapak dapat ada (dibuat oleh manusia), karena dibutuhkan untuk memotong kayu, misalnya. Tujuan atau maksud dari kapak adalah untuk memotong kayu, sehingga kapak dibuat oleh manusia. Pandangan Aristotle yang menyatakan bahwa sesuatu ada/terjadi karena tujuan tertentu ini disebut kausa final.

(to be continued.)

bukan stradivary, tapi bukan biola biasa. :D

2 hari ni secara berturut2 gw mimpi yg sama. Ttg biola. Kenapa yah? Mimpi yg pertama, gw ma nyayu rebutan biola yg stringnya 9! Aneeh.. Kenapa ujug2 ada nyayu-nya pula. Ceritanya biola senar 9 itu punya nyayu, yg dy bawa pulang dr jepang. Gw siriiik trus gw pngn punya. Nyayu pdhl sama sekali ga suka biola. 
Mimpi kedua, gw lg di kelas, trus dites main biola. Anehnyaaa, ada si nyayu lg yg ngiringin pake pianoo! Hahahahaa.. :D Padahal, nyayu ga suka musik instrumental. Lagunya salute d'amour. :D  Sinting sangath.

Analisis mimpi:
1. Biola gw kangen pngn dimainin. :">
Ini dy biola gw.. Bukan biola gw sih.. Biola mamah gw yg dikasih ke gw. Jadi ni biola umurnya lebih tua dari gw. Mamah gw bli-nya pas msh SMP. Katanya dulu pas mamah SMP pernah dipake pas main di stasiun TV. :) Trus katanya juga, gara2 biola ini, papah n mamah gw kenalan. :D Banyak lah sejarahnyaa.. :)

Biola gw ni paling langka. Cuma ada 1 di muka bumi. :D Stradivarius? Lewaat! (Stradivary ada 5: 3 violin, 1 viola, 1 cello). Kenapaa? Yg bikin beda itu ujung pemutar senarnya. Ujung pemutar senarnya itu ujung gitar, bukan ujung biola! :D Waktu dulu pas masih mahasiswa, papah gw yg ganti ujungnya sama ujung gitar, supaya lebih gampang nyetemnya cenah. :) Pas dulu ikutan ISO anak2 bnyk bgt yg komen 'iih ko aneh biolanyaa'. Heu.. :D Makanya biola gw ni yg paling langka. Hahahahaa.. :D

Ntar klo gw pny anak ni biola mw gw kasiin jg ke anak gw. :)

2. Gw iri ma nyayu. :D
Setau gw, menurut sigmund freud, mimpi itu keinginan ataw semacam pemikiran yg pas kita sadar, kita abaikan, jadi pas kita ga sadar, dy muncul sebagai mimpi. Iyaa mgkn gw iri ma nyayu.. Nyayu dah kuliah keluar negeri, trus 1 yg bikin gw iriii sangath. Nyayu kynya bisa dngn gampang jd d*sen di ***. Hwaaaa.. hal yg sangat2 gw inginkan sejak duluuuu. Tp nyayu nya malah ga gt mau jd d*sen. Aneh yah.. Ada org yg pengeeeeen bgt suatu hal, n ga dapet2, malah yg dapetnya org yg ga gitu pngn. :D I reaally envy her. :)
Well, tapi gapapaa, rejeki org kan beda2... :)  

 salute d'amour
(versi yg persis ky yg ada di kaset papah)

( '-_-)




I can't speak, so I write!