Monday, April 26, 2010

tugas metodologi penelitian II

Astafirloh.. Ternyata ada tugas metlit, dikumpulin paling lambat hari ni jam 16.00! Haaaaaa.. baru tau sekaraaaang! Mana tesis gw salah itung lg kynya.. Hiiiks. Blekhowl belum beres, besok quiz analitik lagii.. Haaaa! :( * m i s e r y ! *

Intinya tugas metlit itu adalah mencari/mengamati permasalahan yg dialami oleh bangsa, setelah itu berusaha dicari solusi yang dapat ditawarkan oleh tiap2 anggota masyarakat berdasarkan kemampuannya di bidang masing2. Ntah apa2lah..
Jelas bgt permasalah utama bangsa yg nyambung ma fisika berkaitan dengan permasalahan energi. Hiks. Gw ga suka n ga terlalu tau update-an info2 ttg ini. :( Biar temen2 yg lain yg bikin ttg topik ini. Mereka pasti lebih expert.

Aha! Gw mw pilih topik ttg pendidikan dan pengajaran sains di Indonesia ajaa! Horeeee! :DMulai2! :P

Permasalahan di Indonesia yang paling saya amati saat ini adalah pandangan masyarakat Indonesia pada umumnya mengenai sains. Menurut saya, masyarakat Indonesia kurang menghargai sains, terlihat dari lebih sedikitnya aktivitas2 ilmiah di negara ini dibandingkan dengan aktivititas2 yang bersifat entertainment. Selain itu, terdapat banyak plagiarisme yang terjadi, yang bahkan dilakukan oleh orang2 yang memiliki gelar akademik yang tinggi. Atau salah satu contoh permasalahan lagi adalah terjadinya kebocoran soal UAN (Ujian Akhir Nasional) tahun ini, yg tentu saja banyak diminati oleh murid2 SMA yang ingin lulus ujian. Satu lagi contoh adalah rendahnya passing grade fakultas FMIPA pada saat SNMPTN tahun lalu. Hal ini menandakan kurangnya minat siswa SMA untuk belajar ilmu murni pada perguruan tinggi. Masih banyak permasalahan sains lain yg ada di Indonesia, tetapi tidak mungkin saya sebutkan satu2. Permasalahan yang diambil sebagai contoh adalah permasalahan yang sedang hangat dibicarakan karena baru terjadi dalam selang waktu akhir2 ini.

Bagaimana caranya agar masyarakat Indonesia lebih menghargai sains dan lebih memiliki sifat akademik yang baik? Menurut saya, hal utama yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah dengan membuat masyarakat Indonesia merasa memiliki dan mencin*ai sains. Sains bukan hanya milik orang2 pintar atau kalangan2 akademisi, melainkan milik semua manusia di dunia ini, termasuk masyarakat Indonesia. Semua orang berhak belajar sains, seperti halnya semua orang berhak mendapatkan perlindungan negara. (ga nyambung yah: :P) Seharusnya negara membuka open access yang seluas2nya untuk ilmu pengetahuan. Akan lebih baik apabila lebih banyak diadakan aktivitas2 yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, contohnya seperti Olimpiade Sains (jiaaaah! bukannya gw anti ma olimpiade yah? :P), malam pengamatan bersama (yg dilakukan oleh prodi Astronomy), kuliah umum gratis, dll dll.

Menurut saya lagi, hal kedua yang harus dilakukan adalah mengubah cara pengajaran sains dan ilmu pengetahuan di Indonesia, mulai dari tingkat pendidikan yang terendah seperti TK, ataw bahkan playgroup. Pengenalan sains yang pertama harus diikuti dengan pendekatan langsung pada alam, sehingga dapat menimbulkan keingintahuan dan perasaan kagum. Dengan demikian, secara tidak langsung, siswa dapat belajar sains, dengan cara yang lebih menyenangkan. Sejauh yg saya alami, semuanya akan lebih mudah dikerjakan atau dimengerti bila kita melakukan (atau belajar) dengan perasaan senang. Jika belum mengerti apa2, tiba2 guru sudah memberikan buku dan persamaan matematika, tentu saja siswa2 akan bosan dan ketakutan. :D Sebaiknya dijelaskan ttg peran sains secara tidak langsung dalam teknologi memudahkan pekerjaan manusia. Bila perasaan kagum dan memiliki ini tumbuh dalam diri siswa ketika masih kecil, otomatis perasaan ini akan terbawa sampai dewasa. Mereka akan mengagumi pribadi ilmuwan yang jujur, memiliki keingintahuan yang tinggi dan anti-plagiarisme. Walaupun mereka -suatu saat nanti- tidak memilih untuk berkarier di bidang sains, mereka akan tetap merasa memiliki dan menghargai sains. Sifat ini akan ditularkan terhadap generasi kedua, apabila mereka telah menjadi orang tua untuk anak2nya. :P (Haaa.. kejauhaan!)

Selain itu, guru2 yang mengajar sains jg harus berdedikasi tinggi, tidak hanya mengajar untuk menjalankan kewajiban. Mengajar harus dilakukan dngn senang hati, dan merupakan tanggung jawab seorang guru untuk membuat anak2 muridnya mengerti. Untuk dapat mengajar dengan konsentrasi dan dedikasi tinggi, keperluan hidup mendasar dari seorang guru harus terpenuhi. Dengan demikian, untuk mendapatkan masyarakat yg menghargai dunia akademik, pemerintah jg harus mensejahterakan kehidupan guru dan pengajar. Kegiatan seperti seminar2 pendidikan ataw training juga sebaiknya ditambah.

(Nulis apaa gw ini?) :D
Dah kepanjangan kayanya. :P
Tambahin lagi: Quote kesukaan Bu Nana. :) Kayanya nyambung ma tugas gw:

"In this life we cannot do great things. We can do small things with great love." -Mother Teresa.




No comments:

Post a Comment