Thursday, July 7, 2011

kontradiksi.

Papaa pulaang! :) Tiba2 jd keinget obrolan saya ma papa n mama saya sekitar sebulan lalu, pas papa lg pulang jg. Waktu itu saya jg ga tau kenapa ko tiba2 jd ngomongin ttg scientist.. Oiyaaah! Inget! Waktu itu klo ga salah, ada temen papa saya, dosen biologi, yg ga percaya sama teori evolusi, karena menurut beliau bertentangan dngn agama.

Jadi scientist yg beragama (setidaknya, yg  non-agnostic), menurut saya, adalah hal yg (sangat) sulit (eh! tapi bukan berati gw ga beragama yah! x( ). Di salah satu sisi, seorang scientist diharuskan bersikap skeptis, yg intinya -secara garis besar- tidak mudah percaya oleh suatu hal, i.e., suatu hal baru bisa diyakini kebenarannya bila sudah teruji secara experimen, kebenarannya ini pun bukan kebenaran mutlak, mgkn hanya berlaku untuk range kondisi tertentu saja. Seorang scientist yg sudah kehilangan ke-skeptis-an-nya tidak bisa lg disebut scientist.

Sedangkan, seorang yg beragama, sebaiknya tidak bersikap skeptis, i.e., sebaiknya tidak perlu mempertanyakan hal2 yg (mungkin) terlihat irasional. Dan kepercayaan terhadap agama tidak boleh setengah2. Saya pernah denger statement: "aah klo gw sih mendingan milih yg aman aja, gw pilih agama, klo ternyata ntar ada kehidupan lain stlh mati, gw aman, klopun ga ada, gw ga rugi". Heu.. *no comment*.

Oiyah.. Pernah jg saya baca dibuku.. Ada org yg nanya ke ilmuwan terkenal -saya lupa siapa namanya: "If the universe was created a finite time ago, what happened before that?" Si ilmuwannya jawab: "God was preparing hell for people who asked such question!". Hahahaaa.. :D Kesiaan yg nanyaa. :P

Sulit kan? Di salah satu sisi, sebagai scientist mereka diharuskan bersikap skeptis terhadap semua hal, sedangkan di salah satu sisi lagi, sebagai org yg beragama, mereka diwajibkan untuk percaya tanpa bertanya2. Keliatannya ilmu pengetahuan n agama itu saling kontradiksi 1 sama lain.

Klo pendapat papa saya, justru disitu letak ujiannya. Gimana caranya scientist2 itu bisa mempertahankan keimanannya di tengah2.. apa ya istilahnya? pergulatan batin? (Halaah.. :D ). Profesi apapun jg ga ada yg mudah, jadi ahli agama, jadi bisnismen, jd seniman, semua jg sama susahnya.. Dan setiap manusia pasti akan diuji keimanannya. Well, wallahualaam.. :)

Sulit memang.. Tapi beberapa jam yg lalu, saya iseng2 baca buku novel sci-fi, yg ngejelasin ttg wave-particle duality. 2 kondisi yg sangath extrim perbedaannya. Betapa sulitnya physicist2 klasik jaman dulu bisa menerima dngn tulus bahwa semua objek fisis itu partikel, dan juga gelombang. Kontradiksi.

Tapi ternyata kedua model itu, baik model partikel atau model gelombang, sama2 dibutuhkan untuk mendeskripsikan suatu objek fisis secara lengkap. Biarpun keliatannya saling kontradiksi satu sama lain, kedua-nya ternyata saling melengkapi. :)

Ternyata scientist -setidaknya physicist- bisa menerima hal2 yg saling kontradiksi seperti itu. Mungkin klo mereka bisa menerima dengan tulus kontradiksi antara agama & ilmu pengetahuan, semuanya akan lebih mudaah. Saling melengkapi. Biarpun keliatannya saling kontradiksi di permukaannya. Saya percaya klo 2-2nya berada di track yg benar, suatu saat nanti pasti akan bertemu di ujung yg sama. Semoga. Well, -sekali lg- wallahualaam.. :)

'science without religion is lame, religion without science is blind' -A.E.

1 comment: